Sabtu, 28 April 2012

Manusia dan Penderitaan


Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
  1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
  2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
  1. gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rokhani
  2. usaha mempertahankan diri dengan cara negative
  3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
  1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
  2. terjadinya konflik sosial budaya
  3. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
  1. agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
  2. regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
  3. fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
  4. proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
  5. Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
  6. Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
  7. Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Orang –orang  yang rawan mengalami hal kekalutan mental :
  1. Orang -orang yang tinggal di kota – kota besar
  2. Anak-anak muda usia
  3. Wanita
  4. Orang yang tidak beragama
  5. Orang yang terlalu mengejar materi
Di bawah ini ada beberapa cara mencegah timbulnya frustasi sehingga hidup lebih bermakna.
1. Berbaik sangkalah kepada Tuhan
Ingat bahwa semua yang anda alami ada hikmahnya. Di balik semua itu pasti ada pelajaran dan hikmah yang bisa diambil. Semua ini hanyalah sebuah cobaan dan bukti kecintaan Tuhan kepada kita.
2. Berpikirlah bahwa Tidak ada kegagalan yang abadi
Tidak ada kegagalan yang ada di dunia ini. Anda bisa merubahnya dengan berbuat hal-hal baru.
3. Tetapkan tindakan Anda
Dalam keadaan apapun, Anda tetap bisa memilih tindakan. Saat gagal Anda bisa memilih untuk ambruk, berteriak, atau mengubah kebiasaan lama dan mencari jalan untuk mengatasi masalah yang tengah anda hadapi.
4. Bersikap lebih fleksibel
Kehidupan tidak selalu seperti yang diharapkan. Apabila Anda dapat menyesuaikan diri dengan situasi baru, maka ketegangan Anda akan berkurang.
5. Kembangkan tindakan yang kreatif
Tanyakan pada diri sendiri, "Kesempatan apa bagi saya di sini? Jalan yang mana yang terbuka bagi saya?.
6. Evaluasi setiap situasi
Pikirkan segala tindakan sebelum bertindak agar bisa didapatkan pemecahan masalah yang terbaik
7. Ingatlah bahwa kegagalan adalah peluang anda
Kegagalan itu sebenarnya adalah peluang anda. Dari kegagalan anda bisa belajar tentang bagaimana anda bisa gagal dan bagaimana anda mengatasi sebuah kegagalan
8. Bangkitkan minat pada berbagai hal
Mengerahkan seluruh energi untuk satu aspek dalam kehidupan akan membuat Anda hancur jika yang Anda minati gagal. Minat yang beragam dan keterlibatan dalam berbagai kegiatan mengimbangi masalah muncul pada area lain.

9. Lihat sisi positifnya
Kegagalan memang merupakan pengalaman yang menyakitkan. Tapi daripada memikirkan kerugian yang Anda alami, lebih baik fokuskan pada apa yang telah Anda pelajari.
10. Bertanggung jawab
Jangan salahkan orang lain jika gagal, tapi perhatikan baik-baik masalahnya dan cobalah memahaminya. Tanyakan pada diri Anda, bagaimana yang mengatasinya?
11. Jaga keseimbangan
Kegagalan dapat mempengaruhi kita secara emosional, yang berdampak terhadap tindakan kita. Karena itu, sebelum dihadang kegagalan, mulailah berlatih untuk saling membantu dengan teman.
12. Pelihara selera humor
Humor dan tertawa memang tidak segera memecahkan masalah, tetapi akan membantu kita melihat masalah secara perspektif. Hal itu bagaikan cahaya dalam kegelapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar