Kamis, 08 Maret 2012

Manusia dan Cinta Kasih


Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. Pendapat lain dari pengertian cinta, cinta adalah perasaan yang timbul dimana adanya keinginan untuk saling mengerti dan memahami. Cinta  merupakan anugerah terindah dari tuhan karena melalui cinta kita dapat merasakan keajaiban akan kehidupan mulai dari bahagia,sedih,sakit,menderita dll.
Berikut ini adalah beberapa jenis dari cinta :

1. Cinta Persaudaraan

Cinta persaudaraan adalah rasa cinta menjadi satu identitas yang melekat dalam kehidupan para mahluk-Nya. Cinta persaudaraan diwujudkan manusia dalam tingkahlaku atau perbuatannya.Cinta persaudaraan tidak mengenal adanya batas-batas manusia yang berdasarkan suku bangsa, bangsa, ataupun agama. Dalam cinta mi semua manusia sama,yaitu sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

2. Cinta Kepada Tuhan

Cinta kepada tuhan adalah rasa cinta yang harus dimiliki setiap manusia, cinta kepada tuhan harus melebihi cinta seseorang terhadap apapun yang ada di dunia ini. Untuk menunjukkan rasa cintanya itu seseorang harus melakukan semua yang telah diperintahkan oleh Allah swt yang terdapat pada kitab suci Al-qur’an , melakukan ibadah secara ikhlas dengan tujuan mendapatkan keridhoan Allah swt , hanya menjalankan ibadah sesuai tuntunan yang telah diajarkan oleh nabi Muhammad saw jika ibadah itu tidak dilakukan ataupun tidak diajarkan maka seseorang harus meninggalkan atau menghentikan apa yang telah ia lakukan selama ini walaupun sudah mendarah daging di masyarakat, hanya menyembah kepada Allah swt, dan menjalan sunnah sunnah nabi.

3. Cinta Erotis

Cinta erotis (sifat membirahikan) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena antara cinta dan nafsu letaknya tidak berbeda jauh, padahal sifatnya sangat bertolak belakang. Kasih sayang dalam cinta erotis merupakan kontak seksual asli dan ideal yang bersumber pada cinta. Menurut Muhidin M Dahlan, menyebut cinta erotis ini sama dengan cinta binatang, sama-sama bertumpu pada dorongan ”instingtif”. Ciri adanya dominasi unsur erotis dalam diri manusia bisa dilihat dari pribadi ”yang tidak tahan diri”. Itulah sebabnya, pada tahap cinta erotis ini manusia belum bisa dikatakan stabil-definitif, tetapi masih bersifat labil-posesif

Contoh dari Cinta Erotis :
Cinta yang ada pada pasangan suami istri. Kasih sayang sesama suami istri merupakan kontak seksual yang asli dan ideal yang bersumber pada cinta. Oleh karena itu, dalam kehidupan perkawinan bila seorang suami atau istri tidak mampu menafkahi pasangannya secara rohaniah, dalam dirinya akan timbul beban mental dan dapat menimbulkan ketidakpuasan antara suami dan istri yang dapat berpengaruh merenggangnya hubungan mereka sehingga mungkin terjadi perceraian.
Tetapi sekarang ini banyak remaja-remaja yang melakukan hubungan ini tanpa ada ikatan pernikahan (diluar nikah). Sebenarnya hubungan ini sangat dilarang oleh agama. Mungkin mereka yang melakukannya tidak sadar betapa ruginya melakukan kenikmatan yang sesaat dibandingkan dengan kerugian yang akan dihadapinya nanti.

4. Cinta Terhadap Diri Sendiri

Cinta terhadap Diri Sendiri adalah rasa cinta yang dimiliki seseorang individu terhadap dirinya sendiri. Cinta ini diwujudkan dengan menjaga kesehatan tubuhnya seperti rajin berolahraga, makan makanan yang bergizi, tidak tidur terlalu ralut malam, menjauhkan diri dari merokok, tidak minum minuman beralkohol dan menjauhkan diri dari narkoba. Selain tubuh yang harus dijaga kesehatannya rohani pun harus dijaga kesehatannya seperti menghargai apa yang telah di dapat dari kemampuan kita sendiri, hal ini penting agar kita tidak selalu meyalahkan diri kita sendiri atas apa yang kita dapat, hal ini dapat menimbulkan pikiran yang positif, pergi berlibur jika ada kesempatan libur agar mengurangi ataupun menghilangkan stress pada diri kita, mendengarkan ceramah/ nasehat dari ulama ataupun ustad (siraman rohani).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar